ksppm
  • Beranda
  • Profile
    • Visi dan Misi
    • Profil KSPPM
    • Tentang KSPPM
    • Struktur Organisasi
    • Pelaksana Program
    • Staff
    • Badan Pendiri
  • Berita
    • Samosir
    • Toba
    • Tapanuli Utara
    • Humbahas
    • Liputan Media
    • Wilayah Lainnya
  • Buletin Prakarsa
Donation
No Result
View All Result
en English id Indonesian
ksppm
  • Beranda
  • Profile
    • Visi dan Misi
    • Profil KSPPM
    • Tentang KSPPM
    • Struktur Organisasi
    • Pelaksana Program
    • Staff
    • Badan Pendiri
  • Berita
    • Samosir
    • Toba
    • Tapanuli Utara
    • Humbahas
    • Liputan Media
    • Wilayah Lainnya
  • Buletin Prakarsa
Donation
No Result
View All Result
en English id Indonesian
ksppm
Donation
Mewujudkan petani yang Mandiri, Berdaulat dan Sejahtera
  • Oleh:
  • Tim KSPPM
  • •
  • 16 Juni 2021
Mewujudkan petani yang Mandiri, Berdaulat dan Sejahtera
Reading Time: 3 mins read
A A

Pangururan (16/06/2021) – Hari ini mendapat undangan dari Bapak Kadis Pertanian Kabupaten Samosir untuk menghadiri rapat posko yang dilaksanakan bersama dengan UPTD Wilayah 1 dan 2, Kasubag TU, seluruh PPL dan jajarannya.

Setiap bidang yang diwakili kepala bidangnya menyampaikan program yang telah terlaksana dan perencanaan program kedepannya. Lalu ada evaluasi tentang temuan-temuan dilapangan menyangkut pemenuhan pengadaan (bantuan) bagi pertanian, permasalahan pertanian dan pembentukan organisasi petani.

Mereka menyatakan kewalahan melakukan pendampingan karena kurangnya PPL yang hanya 43 orang untuk 134 Desa. Kemudian masih butuh peningkatan SDM bagi PPL.

Baca Juga

OPERASI PT TPL DI TANO BATAK TELAH MERAMPAS TANAH DAN WILAYAH ADAT MASYARAKAT, MELANGGAR HAK PARA PEKERJA

Organisasi Masyarakat Sipil Samosir serukan Tutup TPL

KSPPM dan STKS (Serikat Tani Kabupaten Samosir) diminta untuk memaparkan konsep ideal pertanian, sinkronisasi organisasi petani dampingan PPL dan KSPPM dan tips bagaimana mempertahankan organisasi petani yang terus bertambah dan bertahan sehingga memiliki pemahaman dan tujuan bersama.

STKS memulai dari roh organisasi yaitu untuk merawat keutuhan ciptaan Tuhan dengan konsep pengembangan pertanian berkelanjutan, pertanian selaras alam, pengembangan ekonomi kreatif berbasis lokal dan pemenuhan hak ekosob (pertanian, pendidikan dan kesehatan).

Kami juga memaparkan tentang kegiatan yang dilakukan oleh setiap kelompok tani sehingga tidak fokus kepada bantuan saja seperti diskusi dan praktek PPA (pupuk pestisida alternatif, kompos, pembuatan EM 4, Ecoenzim, Trichoderma, pembibitan, CU, berlahan bersama, bubuk kopi dan lebah madu.

Selain itu ada pula diskusi tentang penguatan organisasi, diskusi Thematis tentang berbagai isu kebijakan misalnya dana desa, gender, UU Perlindungan dan pemberdayaan petani, UU Pokok Agraria dan lainnya.

Kemudian dilanjutkan konsep pertanian yang ideal dengan memiliki demplot komoditi unggulan yaitu bawang merah, bawang goreng, cabe, kopi dan padi. Lalu memiliki rumah kompos dan penangkar bibit, memiliki sistem pasar yang berpihak bagi petani dan Konsolidasi lahan pertanian.

Tips terakhir dari kami yaitu:

*Biarlah petani itu yang memiliki keinginan dan kesadaran untuk berkelompok

*PPL melakukan analisis kebutuhan

*mengurangi import dari produk pertanian unggulan di Samosir

* proses pembentukan kelompok hingga 6 bulan untuk menyatukan pemahaman kenapa penting berorganisasi

*live in di desa agar membangun ikatan emosional”Kelompok yang kuat adalah mereka yang kokoh pondasinya”Akhir kata:

#TUTUPTPL

#HidupPetani

Oleh: AM

  • Baca juga tulisan menarik lainnya dari
  • Tim KSPPM
  • atau artikel terkait
  • Berita, Samosir

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Sebelumnya

Police repressive actions against indigenous people who want to meet the Minister of Environment and Forestry

Artikel Berikutnya

INDORAYON-TOBA PULP LESTARI (TPL) Sumber Bencana bagi Masyarakat Kitaran Kaldera Toba

Mewujudkan petani yang Mandiri, Berdaulat dan Sejahtera
  • Oleh:
  • Tim KSPPM
  • •
  • 16 Juni 2021
Reading Time: 3 mins read
A A

Pangururan (16/06/2021) – Hari ini mendapat undangan dari Bapak Kadis Pertanian Kabupaten Samosir untuk menghadiri rapat posko yang dilaksanakan bersama dengan UPTD Wilayah 1 dan 2, Kasubag TU, seluruh PPL dan jajarannya.

Setiap bidang yang diwakili kepala bidangnya menyampaikan program yang telah terlaksana dan perencanaan program kedepannya. Lalu ada evaluasi tentang temuan-temuan dilapangan menyangkut pemenuhan pengadaan (bantuan) bagi pertanian, permasalahan pertanian dan pembentukan organisasi petani.

Mereka menyatakan kewalahan melakukan pendampingan karena kurangnya PPL yang hanya 43 orang untuk 134 Desa. Kemudian masih butuh peningkatan SDM bagi PPL.

Baca Juga

OPERASI PT TPL DI TANO BATAK TELAH MERAMPAS TANAH DAN WILAYAH ADAT MASYARAKAT, MELANGGAR HAK PARA PEKERJA

Organisasi Masyarakat Sipil Samosir serukan Tutup TPL

KSPPM dan STKS (Serikat Tani Kabupaten Samosir) diminta untuk memaparkan konsep ideal pertanian, sinkronisasi organisasi petani dampingan PPL dan KSPPM dan tips bagaimana mempertahankan organisasi petani yang terus bertambah dan bertahan sehingga memiliki pemahaman dan tujuan bersama.

STKS memulai dari roh organisasi yaitu untuk merawat keutuhan ciptaan Tuhan dengan konsep pengembangan pertanian berkelanjutan, pertanian selaras alam, pengembangan ekonomi kreatif berbasis lokal dan pemenuhan hak ekosob (pertanian, pendidikan dan kesehatan).

Kami juga memaparkan tentang kegiatan yang dilakukan oleh setiap kelompok tani sehingga tidak fokus kepada bantuan saja seperti diskusi dan praktek PPA (pupuk pestisida alternatif, kompos, pembuatan EM 4, Ecoenzim, Trichoderma, pembibitan, CU, berlahan bersama, bubuk kopi dan lebah madu.

Selain itu ada pula diskusi tentang penguatan organisasi, diskusi Thematis tentang berbagai isu kebijakan misalnya dana desa, gender, UU Perlindungan dan pemberdayaan petani, UU Pokok Agraria dan lainnya.

Kemudian dilanjutkan konsep pertanian yang ideal dengan memiliki demplot komoditi unggulan yaitu bawang merah, bawang goreng, cabe, kopi dan padi. Lalu memiliki rumah kompos dan penangkar bibit, memiliki sistem pasar yang berpihak bagi petani dan Konsolidasi lahan pertanian.

Tips terakhir dari kami yaitu:

*Biarlah petani itu yang memiliki keinginan dan kesadaran untuk berkelompok

*PPL melakukan analisis kebutuhan

*mengurangi import dari produk pertanian unggulan di Samosir

* proses pembentukan kelompok hingga 6 bulan untuk menyatukan pemahaman kenapa penting berorganisasi

*live in di desa agar membangun ikatan emosional”Kelompok yang kuat adalah mereka yang kokoh pondasinya”Akhir kata:

#TUTUPTPL

#HidupPetani

Oleh: AM

  • Baca juga tulisan menarik lainnya dari
  • Tim KSPPM
  • atau artikel terkait
  • Berita, Samosir

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Sebelumnya

Police repressive actions against indigenous people who want to meet the Minister of Environment and Forestry

Artikel Berikutnya

INDORAYON-TOBA PULP LESTARI (TPL) Sumber Bencana bagi Masyarakat Kitaran Kaldera Toba

Related Articles

OPERASI PT TPL DI TANO BATAK TELAH MERAMPAS TANAH DAN WILAYAH ADAT MASYARAKAT, MELANGGAR HAK PARA PEKERJA

OPERASI PT TPL DI TANO BATAK TELAH MERAMPAS TANAH DAN WILAYAH ADAT MASYARAKAT, MELANGGAR HAK PARA PEKERJA

10 Juli 2025
Organisasi Masyarakat Sipil Samosir serukan Tutup TPL

Organisasi Masyarakat Sipil Samosir serukan Tutup TPL

25 Juni 2025
DPRD Simalungun Gelar Rapat Pansus Bahas Banjir Parapat, TPL Disebut Sebagai Penyebab Utama.

DPRD Simalungun Gelar Rapat Pansus Bahas Banjir Parapat, TPL Disebut Sebagai Penyebab Utama.

29 April 2025
Nestapa Buruh Harian Lepas dalam Sistem yang Dikendalikan

Nestapa Buruh Harian Lepas dalam Sistem yang Dikendalikan

8 April 2025
Pimpinan DPRD Taput:  PT TPL harus menghentikan aktivitas di Wilayah Adat Onan Harbangan

Pimpinan DPRD Taput: PT TPL harus menghentikan aktivitas di Wilayah Adat Onan Harbangan

3 Februari 2025
Demi Pendudukan yang Terorganisir: Bona Taon Komunitas Golat Naibaho 2025

Demi Pendudukan yang Terorganisir: Bona Taon Komunitas Golat Naibaho 2025

3 Februari 2025

Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat. Pada tahun 1984, pendahulu kami sangat prihatin dan peduli terhadap realitas kemiskinan, pelanggaran dan kekerasan terhadap hak asasi manusia, serta dampak buruk yang ditimbulkan pembangunan di Indonesia…Selengkapnya 

  • Girsang 1, Kec. Girsang Sipangan Bolon, Kab. Simalungun - Parapat, Sumatera Utara 21174
  • pksppm@yahoo.com
  • +0625 42393
Facebook Instagram X-twitter Youtube

Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat. Pada tahun 1984, pendahulu kami sangat prihatin dan peduli terhadap realitas kemiskinan, pelanggaran dan kekerasan terhadap hak asasi manusia, serta dampak buruk yang ditimbulkan pembangunan di Indonesia…Selengkapnya 

  • Girsang 1, Kec. Girsang Sipangan Bolon, Kab. Simalungun - Parapat, Sumatera Utara 21174
  • pksppm@yahoo.com
  • +0625 42393
Facebook Instagram X-twitter Youtube
© Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat - KSPPM. All Rights Reserved.
Home
Home
Buletin
Buletin
Channel
Channel
Explore
Explore
No Result
View All Result
en English id Indonesian
  • Beranda
  • Profile
    • Visi dan Misi
    • Profil KSPPM
    • Tentang KSPPM
    • Struktur Organisasi
    • Pelaksana Program
    • Staff
    • Badan Pendiri
  • Berita
    • Samosir
    • Toba
    • Tapanuli Utara
    • Humbahas
    • Liputan Media
    • Wilayah Lainnya
  • Buletin Prakarsa