ksppm
  • Beranda
  • Profile
    • Visi dan Misi
    • Profil KSPPM
    • Tentang KSPPM
    • Struktur Organisasi
    • Pelaksana Program
    • Staff
    • Badan Pendiri
  • Berita
    • Samosir
    • Toba
    • Tapanuli Utara
    • Humbahas
    • Liputan Media
    • Wilayah Lainnya
  • Buletin Prakarsa
Donation
No Result
View All Result
en English id Indonesian
ksppm
  • Beranda
  • Profile
    • Visi dan Misi
    • Profil KSPPM
    • Tentang KSPPM
    • Struktur Organisasi
    • Pelaksana Program
    • Staff
    • Badan Pendiri
  • Berita
    • Samosir
    • Toba
    • Tapanuli Utara
    • Humbahas
    • Liputan Media
    • Wilayah Lainnya
  • Buletin Prakarsa
Donation
No Result
View All Result
en English id Indonesian
ksppm
Donation
Masyarakat Adat Menjawab Persoalan Sehari-hari

Pertemuan Komunitas Golat Simbolon

  • Oleh:
  • Divisi Studi dan Advokasi
  • •
  • 6 Juli 2024
Masyarakat Adat Menjawab Persoalan Sehari-hari
Reading Time: 1 mins read
A A

Komunitas masyarakat adat Golat Simbolon berkumpul untuk menghidupkan kembali semangat perjuangannya.

Anggota komunitas berkumpul pada Sabtu, 6 Juli 2023 di Sopo Perjuangan yang mereka bangun bersama.

Di sini, mereka mendiskusikan banyak hal. Setelah berjuang lewat penguasaan tanah dan mendorong negara mengakui mereka sebagai subjek sah atas tanah adatnya, kini persoalan nyata dalam hidup sehari-hari kian dipandang penting untuk diatasi secara bersama.

Baca Juga

PACDR: Kelompok Subur Tani Desa Buntu Mauli Dorong Aksi Nyata Pemerintah.

Mauas di Toru Sampuran

Di samping menempuh berbagai upaya pengakuan wilayah adatnya, komunitas Golat Simbolon sebagai petani juga secara aktif mendiskusikan berbagai persoalan yang mereka hadapi mulai dari berbagai serangan hama dan penyakit tumbuhan, pupuk yang langka, ditambah lagi ketidakpastian harga serta dampak krisis iklim yang mempengaruhi pertanian membuat petani semakin jauh dari harapan untuk sejahtera.

Persoalan tersebut, harus dijawab dengan kemandirian komunitas, guna menjegal dominasi pemilik modal besar yang kian hari menghimpit petani. Industrialisasi di tingkat desa adalah kunci kemandirian dan kedaulatan petani secara ekonomi.

Karena itulah, pembenahan komunitas secara organisatoris dilakukan, agar mampu menjawab persoalan nyata dalam keseharian anggota.

Komunitas Golat Simbolon sepakat bahwa mereka bukan sekadar kumpulan orang-orang yang ingin menguasai hamparan tanah. Lebih dari itu, mereka ingin komunitas bisa mengembangkan kemandirian mereka secara bersama-sama, dan saling bahu membahu membangun kesejahteraan kolektif.

Harapan mereka serupa, agar eratnya hubungan tetap terjaga, dan mereka bisa hidup sebagai komunitas yang tidak hanya memperjuangkan hal-hal tertentu, tetapi juga berjuang bersama setiap harinya.

  • Baca juga tulisan menarik lainnya dari
  • Divisi Studi dan Advokasi
  • atau artikel terkait
  • Samosir

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Sebelumnya

Sempadan Danau dan Politik Tata Ruang Danau Toba

Artikel Berikutnya

“Harusnya kami tak lagi berjuang”: Kisah Perempuan Batak yang Kembali Melawan Demi Tanah Adat

Masyarakat Adat Menjawab Persoalan Sehari-hari

Pertemuan Komunitas Golat Simbolon

  • Oleh:
  • Divisi Studi dan Advokasi
  • •
  • 6 Juli 2024
Reading Time: 1 mins read
A A

Komunitas masyarakat adat Golat Simbolon berkumpul untuk menghidupkan kembali semangat perjuangannya.

Anggota komunitas berkumpul pada Sabtu, 6 Juli 2023 di Sopo Perjuangan yang mereka bangun bersama.

Di sini, mereka mendiskusikan banyak hal. Setelah berjuang lewat penguasaan tanah dan mendorong negara mengakui mereka sebagai subjek sah atas tanah adatnya, kini persoalan nyata dalam hidup sehari-hari kian dipandang penting untuk diatasi secara bersama.

Baca Juga

PACDR: Kelompok Subur Tani Desa Buntu Mauli Dorong Aksi Nyata Pemerintah.

Mauas di Toru Sampuran

Di samping menempuh berbagai upaya pengakuan wilayah adatnya, komunitas Golat Simbolon sebagai petani juga secara aktif mendiskusikan berbagai persoalan yang mereka hadapi mulai dari berbagai serangan hama dan penyakit tumbuhan, pupuk yang langka, ditambah lagi ketidakpastian harga serta dampak krisis iklim yang mempengaruhi pertanian membuat petani semakin jauh dari harapan untuk sejahtera.

Persoalan tersebut, harus dijawab dengan kemandirian komunitas, guna menjegal dominasi pemilik modal besar yang kian hari menghimpit petani. Industrialisasi di tingkat desa adalah kunci kemandirian dan kedaulatan petani secara ekonomi.

Karena itulah, pembenahan komunitas secara organisatoris dilakukan, agar mampu menjawab persoalan nyata dalam keseharian anggota.

Komunitas Golat Simbolon sepakat bahwa mereka bukan sekadar kumpulan orang-orang yang ingin menguasai hamparan tanah. Lebih dari itu, mereka ingin komunitas bisa mengembangkan kemandirian mereka secara bersama-sama, dan saling bahu membahu membangun kesejahteraan kolektif.

Harapan mereka serupa, agar eratnya hubungan tetap terjaga, dan mereka bisa hidup sebagai komunitas yang tidak hanya memperjuangkan hal-hal tertentu, tetapi juga berjuang bersama setiap harinya.

  • Baca juga tulisan menarik lainnya dari
  • Divisi Studi dan Advokasi
  • atau artikel terkait
  • Samosir

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Sebelumnya

Sempadan Danau dan Politik Tata Ruang Danau Toba

Artikel Berikutnya

“Harusnya kami tak lagi berjuang”: Kisah Perempuan Batak yang Kembali Melawan Demi Tanah Adat

Related Articles

PACDR: Kelompok Subur Tani Desa Buntu Mauli Dorong Aksi Nyata Pemerintah.

PACDR: Kelompok Subur Tani Desa Buntu Mauli Dorong Aksi Nyata Pemerintah.

6 September 2025

Mauas di Toru Sampuran

13 Agustus 2025

Jeritan Petani di Musim Kemarau Panjang: Gagal Panen dan Krisis Air Bersih di Samosir

12 Agustus 2025

Dampak Kehadiran Industri PT. Inti Indorayon Utama-PT Toba Pulp Lestari

21 Juli 2025
Organisasi Masyarakat Sipil Samosir serukan Tutup TPL

Organisasi Masyarakat Sipil Samosir serukan Tutup TPL

25 Juni 2025
Demi Pendudukan yang Terorganisir: Bona Taon Komunitas Golat Naibaho 2025

Demi Pendudukan yang Terorganisir: Bona Taon Komunitas Golat Naibaho 2025

3 Februari 2025

Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat. Pada tahun 1984, pendahulu kami sangat prihatin dan peduli terhadap realitas kemiskinan, pelanggaran dan kekerasan terhadap hak asasi manusia, serta dampak buruk yang ditimbulkan pembangunan di Indonesia…Selengkapnya 

  • Girsang 1, Kec. Girsang Sipangan Bolon, Kab. Simalungun - Parapat, Sumatera Utara 21174
  • pksppm@yahoo.com
  • +0625 42393
Facebook Instagram X-twitter Youtube

Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat. Pada tahun 1984, pendahulu kami sangat prihatin dan peduli terhadap realitas kemiskinan, pelanggaran dan kekerasan terhadap hak asasi manusia, serta dampak buruk yang ditimbulkan pembangunan di Indonesia…Selengkapnya 

  • Girsang 1, Kec. Girsang Sipangan Bolon, Kab. Simalungun - Parapat, Sumatera Utara 21174
  • pksppm@yahoo.com
  • +0625 42393
Facebook Instagram X-twitter Youtube
© Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat - KSPPM. All Rights Reserved.
Home
Home
Buletin
Buletin
Channel
Channel
Explore
Explore
No Result
View All Result
en English id Indonesian
  • Beranda
  • Profile
    • Visi dan Misi
    • Profil KSPPM
    • Tentang KSPPM
    • Struktur Organisasi
    • Pelaksana Program
    • Staff
    • Badan Pendiri
  • Berita
    • Samosir
    • Toba
    • Tapanuli Utara
    • Humbahas
    • Liputan Media
    • Wilayah Lainnya
  • Buletin Prakarsa