Di bawah Bayang-bayang Pariwisata
Janji pengembangan pariwisata bertaraf internasional seringkali bertolak belakang dengan realita yang dihadapi oleh masyarakat. Kendati pembangunan pariwisata mendapat kucuran anggaran...
Janji pengembangan pariwisata bertaraf internasional seringkali bertolak belakang dengan realita yang dihadapi oleh masyarakat. Kendati pembangunan pariwisata mendapat kucuran anggaran...
Desa Sigapiton kembali ditimpa banjir dan longsor pada Sabtu, 27 Agustus 2022, sekitar pukul 21.00 WIB. Banjir dan longsor sudah...
Aliansi Gerak TUTUP TPL memperingati hari kemerdekaan Indonesia dengan caranya sendiri, yakni berdiskusi dan menanam pohon. Kegiatan ini dilaksanakan di...
Sebagai negara agraris, Indonesia mestinya tidak perlu menghadapi masalah pangan. Tetapi nyatanya, pangan semakin menjadi sorotan setiap hari. Petani yang...
Sahala Pasaribu (32) adalah pemimpin organisasi perjuangan Masyarakat Adat Pomparan Ompu Nasomalomarhohos Pasaribu di Dusun IV Natinggir, Desa Simare, Kecamatan...
Konflik Tanah antara Masyarakat Adat dan Pihak PT Toba Pulp Lestari (TPL) masih saja terus berlanjut. Ketika masyarakat adat bekerja...
Masyarakat desa Parsaoran Sibisa dengan populasi sekitar 50 keluarga telah lama menantikan tindak lanjut dari pemerintah tentang pelaksanaan TORA (Tanah...
Berbagai proyek Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) yang hadir di Sigapiton sejak enam tahun lalu kerap menimbulkan konflik dan...
Saat ada yang berbahagia, biasanya ada juga yang kecewa. Keduanya bagai saudara kembar. Ini persis yang terjadi pada Februari 2022...
Saat ini, negara kita dengan pemerintah sebagai instrumen utamanya tidak sedang baik-baik saja. Dia tidak hadir untuk menjalankan fungsinya dengan...
Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat. Pada tahun 1984, pendahulu kami sangat prihatin dan peduli terhadap realitas kemiskinan, pelanggaran dan kekerasan terhadap hak asasi manusia, serta dampak buruk yang ditimbulkan pembangunan di Indonesia…Selengkapnya
Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat. Pada tahun 1984, pendahulu kami sangat prihatin dan peduli terhadap realitas kemiskinan, pelanggaran dan kekerasan terhadap hak asasi manusia, serta dampak buruk yang ditimbulkan pembangunan di Indonesia…Selengkapnya