Tiga bulan sejak Maret 2020, adalah masa sulit penuh tantangan akibat pandemik covid-19 yang mewabah hampir di seluruh negara, tidak terkecuali Indonesia. Wabah ini tidak hanya menyerang Kesehatan manusia, namun juga berdampak terhadap aspek ekonomi. Ruang gerak semua manusia dibatasi untuk mencegah penularan virus tersebut. Tidak ingin tertular dan menularkan ke orang lain, masa-masa sulit ini dimanfaatkan oleh masyarakat adat Golat Simbolon untuk mengembangkan usaha pertanian mereka.
Hampir tiga bulan ini mereka tinggal di ladang atau yang biasa mereka sebut dengan nama tombak untuk memperkuat pondasi pangan mereka. Selain menanami kopi, mereka juga menanam jagung dan ubi-ubian. Namun sangat disayangkan, di masa konsentrasi mereka bertahan hidup di masa pandemic covid-19, mereka justru diintimidasi instansi kehutanan.