Siria-ria akan akses Hutan Adat ‘lagi’
Pada Rabu, 31 Agustus 2022, komunitas Masyarakat Adat Siria-ria melaksanakan rapat umum di Kantor Desa Siria-ria bersama perwakilan dari Kantor...
Read morePada Rabu, 31 Agustus 2022, komunitas Masyarakat Adat Siria-ria melaksanakan rapat umum di Kantor Desa Siria-ria bersama perwakilan dari Kantor...
Read moreKonflik Tanah antara Masyarakat Adat dan Pihak PT Toba Pulp Lestari (TPL) masih saja terus berlanjut. Ketika masyarakat adat bekerja...
Read moreBNI, CIMB, dan ICBC, mendapatkan reputasi bank paling buruk sedangkan merek Procter &Gamble, Mondelēz, dan Nissin Foods masih tertinggal dari...
Read moreSaat ada yang berbahagia, biasanya ada juga yang kecewa. Keduanya bagai saudara kembar. Ini persis yang terjadi pada Februari 2022...
Read moreDalam tulisannya “Studi Tentang Indorayon: Pertarungan ‘Intelektual-Organik’ vs ‘Intelektual Tukang’” (hlm. 213 – 227), Dimpos Manalu melakukan survei yang kaya...
Read moreMemang tulisan ini sudah relatif lama, tetapi sejumlah problem yang diangkatnya tampak masih relevan. Apa itu? Dalam tulisannya “Credit Union...
Read moreSebuah Perjalanan Berliku Membangun Kembali Organisasi Setelah kepengurusan yang baru dipilih pada November 2020, untuk pertama kali setelah dinamika panjang...
Read moreSebuah Perjalanan Berliku Awal Perkenalan KSPPM Sore itu sekitar jam 15.00, saya bersama satu orang staff Kelompok Study dan Pengembangan...
Read moreSelasa, 15 Maret 2022. Sejumlah NGO Internasional menyelenggarakan diskusi mengenai isu lingkungan dan masyarakat adat. Diskusi tersebut menghadirkan 4 (empat)...
Read moreUdah puluhan tahun, masyarakat Batak Pargamanan-Bintang Maria di Humbang Hasundutan, hidup berdampingan dengan hutan. Hutan jadi sumber air, mata pencaharian,...
Read moreKelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat. Pada tahun 1984, pendahulu kami sangat prihatin dan peduli terhadap realitas kemiskinan, pelanggaran dan kekerasan terhadap hak asasi manusia, serta dampak buruk yang ditimbulkan pembangunan di Indonesia…Selengkapnya
Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat. Pada tahun 1984, pendahulu kami sangat prihatin dan peduli terhadap realitas kemiskinan, pelanggaran dan kekerasan terhadap hak asasi manusia, serta dampak buruk yang ditimbulkan pembangunan di Indonesia…Selengkapnya